Mulai
tahun 2000 Pemerintah telah merubah struktur dan format APBN dari format
T-account menjadi I-account. Format APBN yang lama menggunakan T account
yaitu seperti huruf T. Pada sisi kiri dicantumkan rincian penerimaan negara,
baik penerimaan dalam negeri maupun penerimaan pembangunan (yang berasal dari
pinjaman luar negeri). Pada sisi kanan dicantumkan pengeluaran negara, yang
terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Dengan format ini
jumlah penerimaan negara selalu sama besarnya dengan jumlah pengeluaran negara
karena pinjaman luar negeri dimasukkan dalam pos penerimaan pembangunan. Format
APBN yang baru disusun menurut I-account, yaitu seperti huruf I.
Adapun
yang menjadi tujuan dari perubahan tersebut antara lain adalah:
1)
Untuk meningkatkan transparansi dalam penyusunan APBN;
2)
Untuk mempermudah analisis, pemantauan, dan pengendalian dalam
pelaksanaan
dan pengelolaan APBN;
3)
Untuk mempermudah analisis komparasi (perbandingan) dengan budget
negara
lain;
4)
Mempermudah perhitungan dana perimbangan, baik dana bagi hasil
penerimaan
maupun dana alokasi umum;
5)
Untuk mengembalikan komponen penerimaan migas dan penerimaan lainnya
selain
pajak kepada pos penerimaan bukan pajak;
6)
Untuk menampung komponen peneriman berupa:
a)
Hasil divestasi saham Pemerintah pada BUMN (privatiasi);
b)
Hasil penjualan kekayaan perbankan (asset recover);
c) Penjualan obligasi Pemerintah di
dalam negeri.
Pemerintah menyadari bahwa pengelolaan
keuangan negara yang dilaksanakan sampai saat ini perlu diadakan penyempurnaan
terutama dalam mengatasi kelemahan seperti kurangnya keterkaitan antara
perencanaan nasional, penganggaran, dan pelaksanaannya, kemudian kelemahan
dalam pelaksanaan pengganggaran yang menggunakan line-item budget (penyusunan
anggaran yang didasarkan kepada dan dari mana dana berasal/pos-pos penerimaan
dan untuk apa dana tersebut digunakan/pos-pos pengeluaran), aspek perubahan
anggaran yang lebih bersifat perubahan pada sejumlah dana tertentu yang
ditambahkan secara
incremental atas anggaran sebelumnya,
adanya pemisahan anggaran pembangunan dan anggaran rutin, serta klasifikasi
anggaran yang belum terbagi berdasarkan fungsi.
Untuk
itu dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, terdapat
berbagai perubahan mendasar dalam tiga hal yang meliputi:
1)
Pendekatan penganggaran dengan perspektif jangka menengah (Medium Term Expenditure
Framework). KPJM merupakan pendekatan penganggaran berdasarkan
kebijakan yang dilakukan dalam perspektif waktu lebih dari satu tahun
anggaran dengan mempertimbangkan implikasi biaya pada tahun berikutnya
yang dinyatakan sebagai prakiraan maju (forward estimate). Sedangkan
prakiraan maju merupakan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran
berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan guna memastikan
kesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui dan menjadi
dasar penyusunan anggaran berikutnya.
2)
Penerapan penganggaran secara terpadu (Unified Budget) Pendekatan
penganggaran terpadu merupakan pendekatan penganggaran yang mengintegrasikan
seluruh proses perencanaan dan penganggaran ke dalam satu proses. Sebelumnya,
penganggaran untuk belanja rutin dan pembangunan dilakukan secara terpisah
dengan menggunakan dua dokumen yang terpisah pula yaitu DIP dan DIK. Melalui
pendekatan anggaran terpadu, proses perencanaan dan penganggaran serta dokumen
penganggarannya telah disatukan. Selain itu, klasifikasi belanja rutin dan
pembangunan telah ditiadakan dan dilebur menjadi belanja pemerintah pusat.
3)
Penerapan penganggaran berdasarkan kinerja (Performance Budget). Anggaran
Berbasis Kinerja (performance based budgeting) adalah model pendekatan
penganggaran yang memperhatikan keterkaitan antara pendanaan (input)
dengan keluaran dalam bentuk output dan outcome yang diharapkan termasuk
efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. Input (masukan)
adalah besaran sumber-sumber daya dalam bentuk: dana, SDM,
material/bahan,
waktu dan teknologi yang digunakan untuk melaksanakan program atau kegiatan. Output
(keluaran) menunjukkan produk (berupa barang atau jasa) yang dihasilkan
dari program atau kegiatan sesuai dengan input yang digunakan. Sedangkan outcomes
(hasil) menunjukkan berfungsinya output.
TAWARAN PINJAMAN URGENT APLIKAT SEKARANG.
BalasHapusPeminjam Pinjaman yang dihormati,
Salam dari REBACCA ALMAL LOAN SYARIKAT.
Kami disahkan Peminjam pinjaman yang menawarkan pinjaman kepada orang-orang yang memerlukan pinjaman. Kami memberi pinjaman untuk projek, perniagaan, cukai, hutang, bil, dan banyak sebab lain. Kami beroperasi pada kadar faedah 2%. Ada lebih banyak untuk mendapatkan pinjaman daripada syarikat ini, jadi Adakah anda memerlukan pinjaman? Adakah anda dalam hutang? Adakah anda ingin memulakan perniagaan dan memerlukan modal? Adakah anda memerlukan pinjaman atau pembiayaan untuk apa-apa sebab? Bantuan anda akhirnya di sini, kerana kami memberi pinjaman kepada semua orang dengan kadar faedah yang murah dan berpatutan hanya 2%, jika berminat hubungi kami hari ini di: (rebaccaalmaloancompany@gmail.com) dan dapatkan pinjaman anda hari ini.
kami memberikan yang berikut;
*Pembaikan rumah
* Pinjaman Pencipta
* Pinjaman Kereta
* Pinjaman Penyatuan Hutang
* Talian Kredit
* Pinjaman Kedua
* Pinjaman Perniagaan
* Pinjaman Peribadi
* Pinjaman Antarabangsa.
Kami bersertifikat, boleh dipercayai, boleh dipercayai, cekap, pantas dan dinamik. Jika anda berminat sila hubungi kami melalui WhatsApp Number +14052595662
Semoga berjaya,
SYARIKAT PINJAMAN REBACCA ALMAL.