oleh: heru gernandes
Agustus
– september kemarin merupakan bulan
kebahagian bagi mahasiswa baru di indonesia dikarenakan pada bulan ini lah
mereka akan mulai memasuki universitas untuk pertama kalinya baik universitas
negeri maupun swasta, namun maba ini harus melewati sebuah proses yang biasa
kita kenal dengan proses orientasi mahasiswa baru/orientasi pengenalan kampus (
ospek ). Dan ini merupakan sebuah tradisi wajid yang harus dilewati oleh
mahasiswa baru.
Ospek
merupakan momentum bersejarah bagi mahasiswa baru karena inilah awal mereka
mulai memasuki citivitas akademika kampus dan dikenalkan dengan lingkungan
kampus. Ini merupakan salah satu fungsi ospek dan fungsi yang lainnya adalah;
1.
Memperkenalkan lingkungan kampus
2.
Menumbuhkan rasa persamaan dan
persaudaraan antar sesama mahasiswa baru dan cinta terhap almamaternya.
3.
Menumbuhkan rasa tanggung jawab bagi
mahasiswa baru.
4.
Memperkenalkan tri dharma pergutuan
tinggi kepada mahasiswa baru
5.
Membangun karakter maba.
Bisa kita terjemahkan bahwa ospek
merupakan sebuah kegiatan untuk mempersiapkan maba/memperkenalkan maba dengan
lingkungan dan norma-norma kampus. Bisa kita baca bahwa maksud dan tujuan ospek
ini sangat bagus namun apa yang terjadi pada dilapangan?? Sesuaikah maksud dan
tujuan ospek itu dengan kegiatan yang terjadi di lapangan?
Banyak
dari kita mungkin tahu jawabannya namun disini Cuman ingin mengambarkan saja. Banyak
kegiatan ospek dan syarat-syaratnya seperti syarat wajib make up, sayarat
berpakaian dll, apakah itu masuk akal dan mendidik mahasiswa baru??? Apakah itu
mencerminkan tri dharma perguruan tinggi??
Anda bisa menjawab sendiri.
Banyak
kegiatan-kegiatan sebenarnya sudah termasuk ke dalam tindak perpeloncoan pada
saat ospek ini berlangsung walaupun sudah sedikit tidak sadis karena sudah
mulai dilakukan dengan cara-cara lain dan tidak itu saja kita juga akan lihat
bagaimana prilaku para senior yang sudah mulai melirik kesana kemari mencari
mangsa untuk digoda-goda dan juga mereka akan memperkenalkan kita dengan sistem
senior-junior, apakah ini sesuai dengan maksud dan tujuan awal ospek??? Kembali
lagi anda yang bisa menjawabnya.
Tidak
sampai disitu saja ketika kita sudah melewati proses ospek akan ada lagi sebuah
kegiatan yang beragam namanya namun kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan
wajid dan sudah dilakukan turun temurun namun dilakukan perfakultas/jurusan
yang biasa nya dilakukan dengan kemah di alam terbuka dengan maksud untuk
membangun karakter dan mendekatkan diri antara senior dan junior, kembali lagis
saya katakan maksud dan tujuan nya sangat bagus, namun apa yang terjadi
dilapangan, jauh lebih sadis dari pada ospek karena pada kegiatan ini merupakan
sebuah kegiatan/ajang balas dendam senior dengan junior dengan berbagai bentuk
kegiatan dilapangan yang sebenarnya tidak mencerminkan budaya pendidikan dan
makna tridharma perguruan tinggi dan mencerminkan prilaku kaum intelektual yang
berbudi pekerti.
Pertanyaan
saya yang muncul apakah harus dengan kegiatan-kegiatan tersebut cara untuk
membangun sebuah karakter seseorang?
Apakah
seperti cara untuk mendekatkan diri dan membuat para junior patuh dan
menghormati senior? Lalu apa bedanya kita dengan belanda sewaktu menjajah
indonesia? lalu apa makna ‘;memanusiakan manusia;???
Inilah
cerminan budaya yang ditinggalkan oleh bangsa belanda kepada kita dan sudah
menjadi sebuah tradisi bagi kita dan menjadi kebanggaan bagi sebagian orang. Sungguh
malang nasip pendidikan kiat saat ini kalau kita masih terus-terusan seperti
ini dan tindak mencoba merubah cara untuk mencapai tujuan yang baik dari ospek
itu.
Coba pikirkan kita
ingin mencapai sesuatu yang baik tapi dengan jalan yang tidak baik apakah
tujuan baik kita tercapai???
Mari kira ubah tradisi
dan budaya buruk dari masa lalu, demi pendidikan indonesia yang lebih baik...
0 komentar:
Posting Komentar