Senin, 31 Maret 2014

budaya ospek saat ini



oleh: heru gernandes
           Agustus – september kemarin  merupakan bulan kebahagian bagi mahasiswa baru di indonesia dikarenakan pada bulan ini lah mereka akan mulai memasuki universitas untuk pertama kalinya baik universitas negeri maupun swasta, namun maba ini harus melewati sebuah proses yang biasa kita kenal dengan proses orientasi mahasiswa baru/orientasi pengenalan kampus ( ospek ). Dan ini merupakan sebuah tradisi wajid yang harus dilewati oleh mahasiswa baru.
            Ospek merupakan momentum bersejarah bagi mahasiswa baru karena inilah awal mereka mulai memasuki citivitas akademika kampus dan dikenalkan dengan lingkungan kampus. Ini merupakan salah satu fungsi ospek dan fungsi yang lainnya adalah;
1.      Memperkenalkan lingkungan kampus
2.      Menumbuhkan rasa persamaan dan persaudaraan antar sesama mahasiswa baru dan cinta terhap almamaternya.
3.      Menumbuhkan rasa tanggung jawab bagi mahasiswa baru.
4.      Memperkenalkan tri dharma pergutuan tinggi kepada mahasiswa baru
5.      Membangun karakter maba.
Bisa kita terjemahkan bahwa ospek merupakan sebuah kegiatan untuk mempersiapkan maba/memperkenalkan maba dengan lingkungan dan norma-norma kampus. Bisa kita baca bahwa maksud dan tujuan ospek ini sangat bagus namun apa yang terjadi pada dilapangan?? Sesuaikah maksud dan tujuan ospek itu dengan kegiatan yang terjadi di lapangan?
            Banyak dari kita mungkin tahu jawabannya namun disini Cuman ingin mengambarkan saja. Banyak kegiatan ospek dan syarat-syaratnya seperti syarat wajib make up, sayarat berpakaian dll, apakah itu masuk akal dan mendidik mahasiswa baru??? Apakah itu mencerminkan tri dharma perguruan tinggi??  Anda bisa menjawab sendiri.
            Banyak kegiatan-kegiatan sebenarnya sudah termasuk ke dalam tindak perpeloncoan pada saat ospek ini berlangsung walaupun sudah sedikit tidak sadis karena sudah mulai dilakukan dengan cara-cara lain dan tidak itu saja kita juga akan lihat bagaimana prilaku para senior yang sudah mulai melirik kesana kemari mencari mangsa untuk digoda-goda dan juga mereka akan memperkenalkan kita dengan sistem senior-junior, apakah ini sesuai dengan maksud dan tujuan awal ospek??? Kembali lagi anda yang bisa menjawabnya.
            Tidak sampai disitu saja ketika kita sudah melewati proses ospek akan ada lagi sebuah kegiatan yang beragam namanya namun kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan wajid dan sudah dilakukan turun temurun namun dilakukan perfakultas/jurusan yang biasa nya dilakukan dengan kemah di alam terbuka dengan maksud untuk membangun karakter dan mendekatkan diri antara senior dan junior, kembali lagis saya katakan maksud dan tujuan nya sangat bagus, namun apa yang terjadi dilapangan, jauh lebih sadis dari pada ospek karena pada kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan/ajang balas dendam senior dengan junior dengan berbagai bentuk kegiatan dilapangan yang sebenarnya tidak mencerminkan budaya pendidikan dan makna tridharma perguruan tinggi dan mencerminkan prilaku kaum intelektual yang berbudi pekerti.
            Pertanyaan saya yang muncul apakah harus dengan kegiatan-kegiatan tersebut cara untuk membangun sebuah karakter seseorang?
            Apakah seperti cara untuk mendekatkan diri dan membuat para junior patuh dan menghormati senior? Lalu apa bedanya kita dengan belanda sewaktu menjajah indonesia? lalu apa makna ‘;memanusiakan manusia;???
            Inilah cerminan budaya yang ditinggalkan oleh bangsa belanda kepada kita dan sudah menjadi sebuah tradisi bagi kita dan menjadi kebanggaan bagi sebagian orang. Sungguh malang nasip pendidikan kiat saat ini kalau kita masih terus-terusan seperti ini dan tindak mencoba merubah cara untuk mencapai tujuan yang baik dari ospek itu.
Coba pikirkan kita ingin mencapai sesuatu yang baik tapi dengan jalan yang tidak baik apakah tujuan baik kita tercapai???
Mari kira ubah tradisi dan budaya buruk dari masa lalu, demi pendidikan indonesia yang lebih baik...

0 komentar:

Posting Komentar