Pengalaman
pribadi jhon perkins sebagai ekonom perusak, hasil rekrutmen National Security Agency (NSA), pada
sebuah perusahaan konsultan MAIN.
Tugas
utama Perkins sebagai Economic Hit Man (EHM) adalah menerapkan kebijakan
yang mempromosikan kepentingan corporatocracy (koalisi bisnis dan
politik antara pemerintah, perbankan, dan korporasi) dengan cara memanipulasi
data statistik perkembangan sebuah negara ketika melakukan kerja sama dengan
korporasi mereka (hutang).
Para EHM bertanggung jawab atas
kajian untuk menentukan apakah Bank Dunia harus atau tidak memberikan pinjaman
kepada suatu negara.
Para
agen EHM ini bekerja berdasarkan pesan sponsor dari negara adikuasa yang
berniat mewujudkan sebuah imperium global untuk melakukan penyesatan skema
ekonometrik agar hasil forecast-nya memenuhi syarat untuk memperoleh dana
bantuan yang lebih menyerupai utang yang menjerat dan mencekik negara penerima.
skenario
- Memanipulasi data statistik perkembangan sebuah negara jika melakukan sebuah pembangunan (bandara, pelabuhan, pembangkit listik, sarana dan prasarana jalan raya).
- Data tersebut dimanipulasi dengan pertumbuhan perekonomian negara tersebut pertahun tinggi. Laporan fiktif.
- Data pertumbuhan itu menjadi syarat bagi bank dunia, IMF, ADB memberikan pinjaman untuk pembangunan di negara tersebut.
- Negara akan tertarik dengan data statistik maka mereka akan melakukan pinjaman dengan jumlah yang besar seperti yang disarankan para EHM ini.
- Perusahan kontraktor harus berasal dari negara korporat, sehingga uang hasil utang tersebut tidak berputar di dalam negeri penerima utang malah dinikmati oleh para korpotacrocasi.
Negara penerima hutang tertipu
dengan data pertumbuhan perekonomian dan perencanaan perekonomian meleset
sehingga proses pembayaran hutang dan bunga mereka menjadi terkendala dan
bahkan negara tersebut sebenarnya tidak akan mampu membayar hutang tersebut
dalam waktu singkat.
negara target itu untuk selamanya
tercengkeram oleh kreditornya, sehingga negara pengutang menjadi target yang
empuk kalau korporat membutuhkan favours (untuk balas budi), termasuk
basis-basis militer, suara di PBB, atau akses pada minyak dan sumber daya alam
negara tersebut.
- Dengan memanipulasi data dan memberikan pinjaman hutang.
- Dengan melibatkan agen-agen khusus CIA (serigala-serigala) untuk melakukan misi rahasia baik pembunuhan ataupun rekayasa politik.
- Dengan melakukan perang terbuka.
0 komentar:
Posting Komentar