Senin, 31 Maret 2014

kewirausahaan dalam perspektif sosiologi


Sosiologi, sebagai sebuah bidang ilmu yang berdiri sendiri, memiliki perbedaan cara pandang dalam mengkaji kewirausahaan. Hal ini dikuatkan oleh Thorton (1999:33) yang menyatakan bahwa penelitian kewirausahaan telah dilaksanakan dengan dasar tiga ilmu yang berbeda yaitu psikologi (McClelland, 1961), ekonomi (Schumpeter, 1934) dan sosiologi (Weber, 1904). Setiap disiplin menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang berbeda, menggunakan meta teori yang berbeda dan memfokuskan  pada tingkatan analisis yang berbeda pula (Martinelli, 1994, dalam Thorton, 1999:34).
Berbasis uraian dimuka, satu hal yang menjadi ciri atau asumsi dasar penelitian sosiologis adalah sebuah pemahaman bahwa individu dan organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh konteks sosial dimana ia berada. Seperti diungkap oleh Thorton (1999:3) berikut;

The idea that individuals and organizations affect and are affected by the their social context ia a seminal argument in both classic and contemporary sociology and has been applied in the study of sociology at a different level of analysis

Dalam perpektif sosiologi kewirausahaan akan dilihat dari bagaimana seseorang mengembangkan:
1. sosial interaksi
2. interpersonal skill
3. sosial adaption
4. sosial change
5. sosial network
6. sosial capital
7. motivasi
8. etos kerja
  karna disini dilihat bahwa seseorang akan bekerja dalam sebuah ruang, yang dinamakan organisasi dan masyarakat. 

0 komentar:

Posting Komentar