Sabtu, 06 Desember 2014

Efektifitas Program



Program merupakan perumusan yang memuat gambaran perkerjaan – perkerjaan yang dilaksanakan berikut petunjuk mengenai cara – cara pelaksanaannya.[1] Program merupakan bentuk yang kongkrit dari sebuah kebijakan. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dinyatakan bahwa program adalah penjabaran kebijakan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD. Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab 2.2.4 efektifitas adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk mengukur apakah tindakan yang dilakukan untuk maksud tertentu telah mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi efektifitas program merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengukur apakah suatu program telah mencapai tujuan atau hasil yang diharapakan.
Berbicara mengenai efektifitas program berarti membahas kinerja organisasi dalam melaksakan sebuah program untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu aspek yang bisa digunakan sebagai untuk mengukur apakah suatu program telah berjalan dengan efektif atau tidak adalah pemenuhan tujuan atau target yang telah ditetapkan oleh pembuat kebijakan. Hal ini diungkapkan oleh Wiliam C. Jhonson, “One widely used standard for judgment is the programs effectiveness in fulfilling its goals as definied by the policymakers. It is the “extent to which the policies are achieving the benefits they are supposed to achieve plus any unanticipated side benefits”.[2] Pencapaian tujuan sebuah kebijakan juga membutuhkan dukungan dari masyarakat. Hal ini dinyatakan oleh Josey, menurutnya “ Most studies of citicen participation’s effectiveness that attempt some from of balanced measurement of effectiveness point to the structure of the program themselves”[3] Dengan kata lain partisipasi masyarakat yang efektif terhadap suatu program dapat digunakan untuk mengukur kefektifan program itu sendiri.
Selain itu efektifitas program dipengaruhi oleh bagaimana program tersebut disampaikan yang bisa disebut dengan delivery system. Mengacu pada pendapat Peter H. Rossi, menurutnya The delivery system may be thought of a combination of pathway and action undertaken in order to provide an intervention.[4](Sistem penyampaian  merupakan kombinasi dari alternative tindakan  yang diambil dengan aksi yang dilakukan dalam mengintervensi suatu kondisi untuk mencapai tujuan yang diharapkan). Oleh karena hal ini sangat penting dalam mencapai efektifitas program, seperti yang ditegaskan oleh Rossie,“In many program, small and large, evaluation of implementation of technology, of change in bureaucratic procedures, and of minor modifications in delivery systems may have important consequences for effectiveness and efficiency of programs.”[5] (Dalam banyak program, besar ataupun kecil, evaluasi implementasi teknologi, perubahan prosedur birokrasi dan perubahan yang kecil dalam  sistem penyampaian  memberi konsekuensi yang penting terhadap efektifitas dan efisiensi program). Dengan kata lain delivery system memiliki pengaruh yang besar terhadap efektifitas program.
            Efektif atau tidaknya sebuah program tidak lepas dari organisasi yang melaksanakanya. Hal ini seperti yang diungkapkan Jossey, menurutnya“….. effective organizational prosses must make informed choices about instilling organizational minsets, establishing control system, and instituting proceses for allocating accountability and responsibility. [6] Sebelum melaksankan sebuah program organisasi itu sendiri harus membentuk tim yang solid untuk mencapai tujuan organisasinya, kemudian dia akan dibebani tugas yaitu melaksanakan sebuah program yang berkaitan dengan peran organisasinya. Untuk membentuk tim yang solid ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi:
a.       Organisasi mindset
Untuk mencapai tujuannya organisasi membutuhkan dukungan dari anggotanya, maka anggota organisasi harus memiliki kesamaan pemikiran dengan organisasi dalam mencapai tujuan tersebut.
b.       Sistem kontrol
Untuk meningkatkan kinerjanya organisasi harus memiliki sistem control yang berfungsi untuk memonitoring organisasi dan anggotanya.
c.       Akuntabilitas dan responsibilitas
Kinerja sebuah organisasi dapat diukur dari tingkat akuntabilitas dan daya tanggapnya dalam mencapai tujuan yang diharapakan
Elfindri dalam Rahmi Elvia Siska mengatakan untuk mengetahui efektifitas dari sebuah program perlu dikaji beberapa aspek antara lain: [7]
1.      Implementasi program
Suatu program dapat dikatakan berjalan secara efektif jika implementasi atau pelaksanaan dari program tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu implementasi program merupakan salah satu aspek yang perlu dikaji dalam melihat efektif tidaknya suatu program
2.      Sasaran atau target program
Sasaran atau target merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur sebuah efektifitas. Suatu program dikatakan sudah efektif apabila program tersebut telah dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan
3.      Pengawasan pelaksanaan program
Dalam menjalankan sebuah program atau strategi, maka sangat diperlukan pengawasan dalam pelaksanaan program tersebut, agar pelaksanaan program dapat terus berada pada jalur rencana yang sudah disusun sebelumnya.
4.      Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat juga sangat penting dalam mengukur efektivitas dari suatu program, karena jika masyarakat dapat menerima program yang ditawarkan tersebut, maka suatu program sudah dapat dikatakan efektif.

            Efektifitas program juga dicapai dengan koordinasi yang baik, seperti yang diungkapkan oleh V.Chammong dalam G.Shabbir Chema,  Simply stated, coordination can be considered as a process “engaged in by two more individuals, units or organizations to increase the availability of scare resources and/or improve the impact of activities to more effectively and/or efficienctly  reach organizational and/or programme goals.”[8] Dalam pelaksanaan program diperlukan koordinasi, karena sebuah program dilaksanakan oleh sebuah organisasi yang terdiri dari beberapa individu yang berkerja sama. Koordinasi akan memperkuat ikatan diantara anggota organisasi dalam melaksanakan tugas mereka untuk mencapai tujuan program.  


Ditulis oleh Setya Mulyati ( Efektifitas Pelaksanaan Program Perlindungan Lansia Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lansia Di Kota Bukittinggi)



6 komentar:

  1. mohon bantuan nama buku, pengarang dan penerbitnya tentang buku efektifitas program yang ada ditulisan anda untuk dikirim ke alamat email saya dwicharies@gmail.com trimakasih

    BalasHapus
  2. Bisa minta referensi nya
    Tolong kirimkan ke julianpinehas380@gmail.com

    BalasHapus
  3. Boleh minta sumber bukunya kak, tolong kirimkan ke email saya primalindap@gmail.com, makasih kak.

    BalasHapus
  4. Kak, boleh minta sumber bukunya gak? Kalo boleh tolong kirimin ke email saya ryanfathan@gmail.com

    BalasHapus
  5. Kak sumber bukunya Ada gk, klo Ada kasih tau lah krim ke email ya kak

    BalasHapus
  6. Perimisi ka, izin bertanya referensi buku yang kaka jabarkan apakah ada ka? Jika ada bisa kirimkan melalui email saya? Terimakasih ka sebelumnya.

    Email : vianiiocta9@gmail.com

    BalasHapus