Program merupakan
perumusan yang memuat gambaran perkerjaan – perkerjaan yang dilaksanakan
berikut petunjuk mengenai cara – cara pelaksanaannya.[1]
Program merupakan bentuk yang kongkrit dari sebuah kebijakan. Dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah dinyatakan bahwa program adalah penjabaran kebijakan SKPD (Satuan Kerja
Perangkat Daerah) dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan
dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang
terukur sesuai dengan misi SKPD. Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab
2.2.4 efektifitas adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk mengukur apakah
tindakan yang dilakukan untuk maksud tertentu telah mencapai tujuan yang
diharapkan. Jadi efektifitas program merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk
mengukur apakah suatu program telah mencapai tujuan atau hasil yang
diharapakan.
Berbicara mengenai efektifitas program berarti membahas
kinerja organisasi dalam melaksakan sebuah program untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Salah satu aspek yang bisa digunakan sebagai untuk
mengukur apakah suatu program telah berjalan dengan efektif atau tidak adalah
pemenuhan tujuan atau target yang telah ditetapkan oleh pembuat kebijakan. Hal
ini diungkapkan oleh Wiliam C. Jhonson, “One
widely used standard for judgment is the programs effectiveness in fulfilling
its goals as definied by the policymakers. It is the “extent to which the
policies are achieving the benefits they are supposed to achieve plus any unanticipated
side benefits”.[2]
Pencapaian tujuan sebuah kebijakan juga membutuhkan dukungan dari masyarakat.
Hal ini dinyatakan oleh Josey, menurutnya “
Most studies of citicen participation’s effectiveness that attempt some from of
balanced measurement of effectiveness point to the structure of the program
themselves”[3]
Dengan kata lain partisipasi masyarakat yang efektif terhadap suatu program
dapat digunakan untuk mengukur kefektifan program itu sendiri.
Selain itu efektifitas
program dipengaruhi oleh bagaimana program tersebut disampaikan yang bisa
disebut dengan delivery system.
Mengacu pada pendapat Peter H. Rossi, menurutnya “The
delivery system may be thought of a combination of pathway and action
undertaken in order to provide an intervention.[4]”(Sistem penyampaian merupakan kombinasi dari alternative
tindakan yang diambil dengan aksi yang
dilakukan dalam mengintervensi suatu kondisi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan). Oleh karena hal ini sangat penting dalam mencapai efektifitas
program, seperti yang ditegaskan oleh Rossie,“In many program, small and large, evaluation of implementation of
technology, of change in bureaucratic procedures, and of minor modifications in
delivery systems may have important consequences for effectiveness and
efficiency of programs.”[5] (Dalam
banyak program, besar ataupun kecil, evaluasi implementasi teknologi, perubahan
prosedur birokrasi dan perubahan yang kecil dalam sistem penyampaian memberi konsekuensi yang
penting terhadap efektifitas dan efisiensi program). Dengan kata lain delivery system memiliki pengaruh yang
besar terhadap efektifitas program.
Efektif atau tidaknya sebuah program
tidak lepas dari organisasi yang melaksanakanya. Hal ini seperti yang
diungkapkan Jossey, menurutnya“….. effective organizational prosses must make
informed choices about instilling organizational minsets, establishing control
system, and instituting proceses for allocating accountability and
responsibility.” [6] Sebelum melaksankan sebuah program organisasi itu
sendiri harus membentuk tim yang solid untuk mencapai tujuan organisasinya,
kemudian dia akan dibebani tugas yaitu melaksanakan sebuah program yang
berkaitan dengan peran organisasinya. Untuk membentuk tim yang solid ada
beberapa hal yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi:
a. Organisasi mindset
Untuk mencapai
tujuannya organisasi membutuhkan dukungan dari anggotanya, maka anggota
organisasi harus memiliki kesamaan pemikiran dengan organisasi dalam mencapai
tujuan tersebut.
b. Sistem kontrol
Untuk
meningkatkan kinerjanya organisasi harus memiliki sistem control yang berfungsi
untuk memonitoring organisasi dan anggotanya.
c. Akuntabilitas dan responsibilitas
Kinerja sebuah
organisasi dapat diukur dari tingkat akuntabilitas dan daya tanggapnya dalam
mencapai tujuan yang diharapakan
Elfindri dalam
Rahmi Elvia Siska mengatakan
untuk mengetahui efektifitas
dari sebuah program perlu
dikaji beberapa aspek
antara lain: [7]
1.
Implementasi program
Suatu program
dapat dikatakan berjalan secara efektif jika implementasi atau pelaksanaan dari
program tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan. Oleh karena itu implementasi program merupakan salah satu aspek yang
perlu dikaji dalam melihat efektif tidaknya suatu program
2.
Sasaran atau target program
Sasaran atau target
merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur sebuah efektifitas. Suatu program dikatakan sudah
efektif apabila program tersebut telah dapat mencapai sasaran yang telah
ditetapkan
3.
Pengawasan pelaksanaan program
Dalam menjalankan
sebuah program atau strategi, maka sangat diperlukan pengawasan dalam
pelaksanaan program tersebut, agar pelaksanaan program dapat terus berada pada
jalur rencana yang sudah disusun sebelumnya.
4.
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
juga sangat penting dalam mengukur efektivitas dari suatu program, karena jika
masyarakat dapat menerima program yang ditawarkan tersebut, maka suatu program
sudah dapat dikatakan efektif.
Efektifitas
program juga dicapai dengan koordinasi yang baik, seperti yang diungkapkan oleh
V.Chammong dalam G.Shabbir Chema, Simply stated,
coordination can be considered as a process “engaged in by two more
individuals, units or organizations to increase the availability of scare
resources and/or improve the impact of activities to more effectively and/or efficienctly reach organizational and/or programme goals.”[8] Dalam pelaksanaan program diperlukan koordinasi, karena
sebuah program dilaksanakan oleh sebuah organisasi yang terdiri dari beberapa
individu yang berkerja sama. Koordinasi akan memperkuat ikatan diantara anggota
organisasi dalam melaksanakan tugas mereka untuk mencapai tujuan program.
Ditulis oleh Setya Mulyati ( Efektifitas
Pelaksanaan Program Perlindungan Lansia Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Sosial Lansia Di Kota Bukittinggi)
mohon bantuan nama buku, pengarang dan penerbitnya tentang buku efektifitas program yang ada ditulisan anda untuk dikirim ke alamat email saya dwicharies@gmail.com trimakasih
BalasHapusBisa minta referensi nya
BalasHapusTolong kirimkan ke julianpinehas380@gmail.com
Boleh minta sumber bukunya kak, tolong kirimkan ke email saya primalindap@gmail.com, makasih kak.
BalasHapusKak, boleh minta sumber bukunya gak? Kalo boleh tolong kirimin ke email saya ryanfathan@gmail.com
BalasHapusKak sumber bukunya Ada gk, klo Ada kasih tau lah krim ke email ya kak
BalasHapusPerimisi ka, izin bertanya referensi buku yang kaka jabarkan apakah ada ka? Jika ada bisa kirimkan melalui email saya? Terimakasih ka sebelumnya.
BalasHapusEmail : vianiiocta9@gmail.com