Kamis, 03 April 2014

kesesatan pola pikir masyarakat saat ini

 oleh: heru gernandes
 Kita hidup dalam dunia yang berkembang secara dinamis, terus berubah tanpa ada yang bisa mengontrol gerak lajunya. Perkembangan yang dimaksud kini memasuki era di mana dunia terasa menjadi semakin kecil, dunia menjadi sebuah desa global, di mana segala macam informasi bergerak secara cepat, tanpa halangan batas-batas kedaulatan. Kemajuan tersebut dinamakan sebagai proses globalisasi. Globalisasi ini membuat pasar bebas dunia semakin berkembang pesat dimana lalu lintas barang dan jasa dari satu negara ke negara lain berjalan secara cepat hal ini berbarengan dengan berkembangnya kapitalisme dunia. Globalisasi menuntut negara memainkan ekonomi pasar bebas dan hal ini berbarengan dengan tujuan dari kapitalisme yang menuntut terciptanya pasaar dimana peran negara dibatasi.
            Perkembangan kapitalisme dunia ini membuat Masyarakat menjadi masyarakat konsumsi dimana masyarakat telah menjadi hamba dari ciptaannya sendiri, Kemajuan yang diusung dalam globalisasi telah membawa masyarakat dalam situasi terkurung dalam jerat-jerat dan “rayuan” kapitalisme dunia, dunia yang menawarkan berbagai kemudahan, keindahan, dan pemenuhan kebutuhan yang serba instan. Masyarakat konsumsi ini adalah ciptaan dari kapitalisme sendiri karena mereka membutuhkan masyarakat yang akan terus mau menikmati produk mereka baik itu barang maupun jasa. Masyarakat terjebak dalam budaya konsumsi ini termasuk negara kita indonesia, globalisasi dengan proses pertukaran dan lalu lintas informasi yang tinggi sangat dimanfaatkan oleh kapitalisme untuk memasarkan produk mereka kepada masyarakat baik itu media elektronik maupun media cetak.
            Masyarakat dengan budaya konsumsi ini akan terbuai dengan iklan-iklan dari kapitalisme, hal ini membuat masyarakat dengan budaya konsumsi ini membeli barang atau jasa bukan lagi atas dasar kebutuhannya melainkan atas dasar tanda yang diberikan barang barang atau jasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Disini bisa dikatakan bahwa masyarakat menggunakan barang tersebut bukan berdasarkan nilai guna lagi tapi sudah bergeser kepada nilai tanda di dalam barang tersebut. Tanda yang melekat pada barang atau jasa yang digunakan oleh seseorang akan membuat status sosial orang tersebut terangkat di dalam masyarakat sosial. Contoh orang-orang yang menggunakan HP samsung galaksi S4 atau ipon apple 5  dipandang adalah orang-orang yang memiliki kelas istimewa bagi orang yang memandangnya dari pada orang-orang yang menggunakan HP dengan merek MITO, itulah yang disebut tanda yang melekat pada barang membuat penggunanya mendapatkan status sosial yang baik dalam masyarakat konsumsi. Masyarakat konsumsi ini akan selalu menggikuti tren kehidupan dan akan bersifat hedonis serta akan memiliki sikap individualisme tinggi. Secara ringkas bisa kita katakan bahwa kapitalisme telah berhasil membuat masyarakat dunia saat ini menjadi budak kapitalisme, sadar atau tidak kita telah masuk kedalam lingkaran itu.
            Masyarakat dengan budaya konsumsi ini akan kehilangan tujuan hidupnya karna dia akan terlena oleh iklan-iklan produk kapitalis, orang-orang ini akan bekerja keras hanya untuk mendapatkan sebuah barang atau jasa yang memiliki tanda lebih yang akan membuat status sosialnya terangkat. Pandangan masyarakat konsumsi memang terletak pada tanda ( merek ) yang melekat pada barang atau jasa yang orang-orang gunakan. Terlepas dari itu semua manusia harus kembali kepada tujuan hidup didunia ini agar tidak terjebak dalam budaya konsumsi buatan kapitalisme ini.
            Inilah sebuah cerita tentang kita dimana sadar atau tidak kita sudah menjadi sapi perah kaum kapitalis, terjebak dengan tanda bukan nilai guna dan kebutuhan suatu barang atau jasa.

0 komentar:

Posting Komentar