Kita hidup dalam dunia yang berkembang secara dinamis, terus berubah tanpa ada yang bisa mengontrol gerak lajunya. Perkembangan yang dimaksud kini memasuki era di mana dunia terasa menjadi semakin kecil, dunia menjadi sebuah desa global, di mana segala macam informasi bergerak secara cepat, tanpa halangan batas-batas kedaulatan. Kemajuan tersebut dinamakan sebagai proses globalisasi. Globalisasi ini membuat pasar bebas dunia semakin berkembang pesat dimana lalu lintas barang dan jasa dari satu negara ke negara lain berjalan secara cepat hal ini berbarengan dengan berkembangnya kapitalisme dunia. Globalisasi menuntut negara memainkan ekonomi pasar bebas dan hal ini berbarengan dengan tujuan dari kapitalisme yang menuntut terciptanya pasaar dimana peran negara dibatasi.
Perkembangan kapitalisme dunia ini
membuat Masyarakat menjadi masyarakat konsumsi dimana masyarakat telah menjadi
hamba dari ciptaannya sendiri, Kemajuan yang diusung dalam globalisasi telah
membawa masyarakat dalam situasi terkurung dalam jerat-jerat dan “rayuan”
kapitalisme dunia, dunia yang menawarkan berbagai kemudahan, keindahan, dan
pemenuhan kebutuhan yang serba instan. Masyarakat konsumsi ini adalah ciptaan
dari kapitalisme sendiri karena mereka membutuhkan masyarakat yang akan terus
mau menikmati produk mereka baik itu barang maupun jasa. Masyarakat terjebak
dalam budaya konsumsi ini termasuk negara kita indonesia, globalisasi dengan
proses pertukaran dan lalu lintas informasi yang tinggi sangat dimanfaatkan
oleh kapitalisme untuk memasarkan produk mereka kepada masyarakat baik itu
media elektronik maupun media cetak.
Masyarakat dengan budaya konsumsi
ini akan terbuai dengan iklan-iklan dari kapitalisme, hal ini membuat
masyarakat dengan budaya konsumsi ini membeli barang atau jasa bukan lagi atas
dasar kebutuhannya melainkan atas dasar tanda yang diberikan barang barang atau
jasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Disini bisa dikatakan bahwa
masyarakat menggunakan barang tersebut bukan berdasarkan nilai guna lagi tapi
sudah bergeser kepada nilai tanda di dalam barang tersebut. Tanda yang melekat
pada barang atau jasa yang digunakan oleh seseorang akan membuat status sosial
orang tersebut terangkat di dalam masyarakat sosial. Contoh orang-orang yang
menggunakan HP samsung galaksi S4
atau ipon apple 5 dipandang adalah orang-orang yang
memiliki kelas istimewa bagi orang yang memandangnya dari pada orang-orang yang
menggunakan HP dengan merek MITO, itulah
yang disebut tanda yang melekat pada barang membuat penggunanya mendapatkan
status sosial yang baik dalam masyarakat konsumsi. Masyarakat konsumsi ini akan
selalu menggikuti tren kehidupan dan akan bersifat hedonis serta akan memiliki
sikap individualisme tinggi. Secara ringkas bisa kita katakan bahwa kapitalisme
telah berhasil membuat masyarakat dunia saat ini menjadi budak kapitalisme,
sadar atau tidak kita telah masuk kedalam lingkaran itu.
Masyarakat dengan budaya konsumsi
ini akan kehilangan tujuan hidupnya karna dia akan terlena oleh iklan-iklan
produk kapitalis, orang-orang ini akan bekerja keras hanya untuk mendapatkan
sebuah barang atau jasa yang memiliki tanda lebih yang akan membuat status
sosialnya terangkat. Pandangan masyarakat konsumsi memang terletak pada tanda (
merek ) yang melekat pada barang atau jasa yang orang-orang gunakan. Terlepas dari
itu semua manusia harus kembali kepada tujuan hidup didunia ini agar tidak
terjebak dalam budaya konsumsi buatan kapitalisme ini.
Inilah sebuah cerita tentang kita
dimana sadar atau tidak kita sudah menjadi sapi perah kaum kapitalis, terjebak
dengan tanda bukan nilai guna dan kebutuhan suatu barang atau jasa.
0 komentar:
Posting Komentar