Selasa, 01 April 2014

Tour de singkarak




Tour de singkarak merupakan sebuah event dari dinas kebudayaan dan pariwisata provinsi sumatra barat yang bekerja sama dengan kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif republik indonesia, event ini berskala internasional dimana event ini melombakan balap sepeda dengan etape-etape yang melintasi hampir seluruh kota atau kabupaten di provinsi sumatra barat. Tour de singkarak ini awalnya diambil nama dari nama danau terbesar di provinsi sumatra barat yaitu danau singkarak dan memang event ini melintasi danau ini, serta event ini juga telah masuk kedalam deretan daftar balapan sepeda berskala internasional yaitu Union Cycliste Internationale (International Cycling Union) atau biasa disingkat dengan UCI, yang menaunggi balapan-balapan sepeda internasional seperti tour de france.
            Event yang mengabungkan olah raga dengan wisata ini menjadi ajang bagi provinsi sumatra barat dalam mempromosikan potensi wisata sumatra barat, baik segi kuliner, budaya dan keelokan alam sumatra barat dimana terdapat pantai dan deretan bukit barisan yang mempesona. Tour de singkarak ini biasanya berlangsung antara bulan april sampai juni selama satu pekan, dimana peserta akan melewati jarak tempuh lebih kurang 1.000 kilometer yang terbagi dalam beberapa etape dengan total hadiah untuk tahun 2013 ini adalah 1.2 milliar rupiah.[1] Tour desingakrak yang ke-5 yang diadakan pada tahun 2013 ini mendapatkan rekor baru dimana Tour de Singkarak ini menjadi ajang balap sepeda nomor 5 yang terbanyak ditonton oleh masyarakat dunia. Ditonton sekitar 600-700 ribu orang, dan diikuti oleh 134 pembalap dari 24 negara. Pembalap melewati tujuh etape sepanjang 1.057 kilometer yang melintasi 17 kabupaten/kota di Sumatera Barat.[2]

            Tour de singkarak ini diangarkan dalam APBD provinsi yang dimuat dalam rencana kerja dinas kebuyaan dan pariwisata provinsi sumatra barat;[3]
Tabel 1.1
tahun
Rancangan anggaran
2011
Rp. 2.000.000.000
2012
Rp. 2.325.000.0002.325.000.000
2013
-----
2014
Rp. 3.000.000.000



            Dalam hal ini bisa kita lihat setiap tahun anggaran untuk melaksanakan event tour desingkarak ini semakin besar, ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah sumatra barat dalam mempromosikan potensi wisatanya kepada dunia melalui event ini. Promosi bisa dipadang sebagai sebuah usaha memasarkan, menyebarluaskan atau bisa juga dikatakan memperkenalkan kepada orang lain. Disini yang dipromosikan dalam event tour desingkarak adalah potensi wisata yang ada di sumatra barat, sehingga para wisatawan tertarik untuk mengunjungi sumatra barat. Para peserta tour de singkarak selain melakukan perlombaan juga akan diselingi dengan acara-acara kebudayaan di tiap-tiap etapenya sehingga potensi wisata tiap-tiap daerah dapat terpromosikan melalui mereka dan media partner tour de singkarak ini. Tidak sampai disitu saja para peserta event ini akan disuguhkan dengan atraksi-atraksi kas daerah serta akan selalu disuguhkan dengan kuliner khas sumatra barat sehingga nantinya mereka akan dapat juga mempromosikan potensi wisata sumatra barat kepada dunia.  
            Untuk tahun 2013 ini ada lebih kurang 100 media partner dari tour desingkarak baik media lokal maupun media internasional, ini meningkat di bandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berjumlah lebih kurang 70 media partner. Media partner ini menjadi andalan untuk bisa selalu mengupdate berita-berita tentang event tour desingkarak ini sehingga tujuan dari adanya event ini tercapai yaitu untuk mempromosikan potensi wisata sumatra barat ke pentas dunia.













Tabel 1.2
Pada penjelasan selanjutnya adalah Kegiatan Tour de Singkarak sejak tahun 2009-2012, melalui tabel berikut:
No
Tour desingkarak
Tahun 2009
2010
2011
2012
2013
1
waktu
7
9
10
6
8
2
etape
4
6
7
7
7
3
Jarak tempuh
462 km

551,7 km

818,5 km

818,5 km

1051 km
4
Peserta
-internasional
-nasional
-perorangan


15
10
225


12
40
217


15
10
225


16
9
250


----
5
hadiah
US$ 60.000

US$ 60.000

US$ 60.000

Rp 1 M

Rp.1.2 M
6
Partisipasi pemda
4 Kab/ Kota

10 Kab/Kota

12 Kab/ Kota

14 Kab/ Kota

17 kab/kota


            Dilihat dari tabel diatas bahwa ada peningkatan baik dari segi partisipasi maupun dari segi hadiah ini membuktikan bahwa pemerintah sumatra barat sangat serius mengadakan event ini. Pada tahun pertama event ini pemerintah sumatra barat bersama kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif terlalu tergesa-gesa untuk mengadakan event ini sehingga banyak sarana dan prasana yang belum siap sehingga event tour desingakrak yang pertama itu dinilai kurang berdampak dan menarik peserta internasional untuk ikut serta dalam perlombaan. Namun pemerintah sumatra barat menyadari hal itu dan mulai melakukan perbaikan di tahun-tahun berikutnya sehingga setiap tahunnya kabupaten/kota di sumatra barat mulai mengajukan diri untuk ikut bergabung dalam pergelaran tou de singakrak ini dan pada tahun 2013 sudah ada 17 kabupaten/kota yang ikut dari 19 kabupaten/kota di sumatra  barat dan juga dari tahun ketahun peserta tour desingakrak yang berasal dari luar indonesia semakin meningkat . Ini merupakan hal positif karena event ini mendapat dukungan penuh dari kabupaten/kota di sumatra barat dan tidak itu saja kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif juga sangat mendukung event ini, sehingga dana pusat pun mengalir untuk perbaikan sarana dan prasarana sumatra barat seperti jalan. Hal yang sama juga dirasakan oleh masyatakat sumatra barat yang sangat mendukung event bertaraf internasional ini dimana masyarakat juga ikut menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan demi kenyamanan pengunjung tidak sampai disitu saja antusias masyarakat sumatra barat juga terlihat ketika event ini berjalan dimana penonton event tour de singkarak ini semakin ramai setiap tahunnya. Solok selatan yang menjadi salah satu kabupaten yang ikut berpartisipasi pada event tour desingakrak yang ke-5 ini merasakan dampaknya karena potensi wisata mereka mulai terpromosikan ke dunia karena event ini melewati daerah solok selatan.  
Tabel 1.3
Perkembangan dan peningaktan sektor pariwisata sumatra barat
tahun
wisatawan
rata-rata
pengeluaran



wisnus
wisman
wisnus
wisman
wisnus
wisman

2006
4.526.937
88.923
2,95
5,50
262.894
104.32

2007
4.834.822
93.369
3,23
3,38
449,508
84,32

2008
6.729.514
131.123
3,12
4,08
340,459
150

2009
7.065.990
144.159
3,16
4,14
287,443
172

2010
8.102.000
147.323
3.24
4,28
440,910
199

2011
9.599.099
200.464
3,24
4,28
501,755
288

Sumber: renstra dinas kebudayaan dan pariwisata

            Event tour de singakrak lebih jauh menjadikan sumatra barat destinasi wisata bagi wisatawan lokal maupun internasional terbukti setelah adanya event tour de singkarak ini wisatawan mancanegara dan lokal mengunjungi sumatra barat  meningkat menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu sebesar 31.9% dari pada tahun 2012.[4] Ini menjadikan sumatra barat salah satu destinasi wisata terbaik di pulau sumatra. Tidak sampai disitu saja event ini juga berdampak pada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah karena adanya kunjungan-kunjungan wisatawan di daerah yang dilalui etape tour desingkarak.
            Jadi bisa dikatakan bahwa dengan adanya event tahunan tour desingkarak ini berdampak positif bagi sumatra barat dimana potensi-potensi wisata sumatra barat terpromosikan kepada dunia dengan baik, ini bisa kita lihat dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke provinsi sumatra barat terutama pada bulan diadakannya event tour desingkarak dan juga sudah mulai membaiknya sarana dan prasarana sumatra barat diantaranya adanya dukungan bandara internasional minangkabau (BIM) serta dukungan akses penerbangan yang mulai terbuka. Di sisi lain bidang perhotelan di sumatra barat juga sudah mulai berkembang dan juga diikuti oleh sarana dan prasarana jalan yang mulai baik. Namun masih ada bidang-bidang yang mesti dibenahi agar penyelenggaraan event tour desingkarak ini semakin baik kedepannya antara lain:[5]
1.      Rendahnya kualitas  dan kapasitas SDM profesional dibidang pariwisata.
2.      Masih belum maksimalnya promosi kebudayaan dan pariwisata.
3.      Kurangnya kreativitas dan inovasi dalam pengembangan produk asli daerah.
4.      Lemahnya koordinasi dan kerjasama antara pemerintah dan pelaku usaha jasa kebudayaan dan pariwisata.
5.      Kurangnya perhatian terhadap pemberdayaan ekonomi lokal.
6.      Rendahnya kesadaraan masyarakat dalam mendukung sektor pariwisata.
7.      Masih lemahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya dan produk daerah.
8.      Masih lemahnya pengelolaan keragaman budaya berupa asset seni dan film daerah
9.      Database kebudayaan dan pariwisata yang tersedia belum optimal
10.  Belum maksimalnya kegiatan pelestarian kekayaan budaya baik yang tangible dan intangble.

Sehingga untuk bersaing di dunia internasional sumatra barat perlu melakukan pembenahan dan juga harus serius dan ini juga tidak saja menjadi beban dari pemerintah saja, semua element masyarakat juga harus ikut berperan agar visi dan misi dinas kebudayaan dan pariwisata provinsi sumatra barat dapat terwujud.


[3] Renja 2013 dan renstra 2011-2015 dinas kebudayaan dan pariwisata provinsi sumatra barat.
[5] Op.cit. hal 48-49

0 komentar:

Posting Komentar