Tour de singkarak merupakan sebuah event
dari dinas kebudayaan dan pariwisata provinsi sumatra barat yang bekerja sama
dengan kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif republik indonesia, event ini
berskala internasional dimana event ini melombakan balap sepeda dengan
etape-etape yang melintasi hampir seluruh kota atau kabupaten di provinsi
sumatra barat. Tour de singkarak ini awalnya diambil nama dari nama danau
terbesar di provinsi sumatra barat yaitu danau singkarak dan memang event ini
melintasi danau ini, serta event ini juga telah masuk kedalam deretan daftar
balapan sepeda berskala internasional yaitu Union
Cycliste Internationale (International Cycling Union) atau biasa disingkat
dengan UCI, yang menaunggi balapan-balapan sepeda internasional seperti tour de
france.
Event
yang mengabungkan olah raga dengan wisata ini menjadi ajang bagi provinsi
sumatra barat dalam mempromosikan potensi wisata sumatra barat, baik segi
kuliner, budaya dan keelokan alam sumatra barat dimana terdapat pantai dan
deretan bukit barisan yang mempesona. Tour de singkarak ini biasanya
berlangsung antara bulan april sampai juni selama satu pekan, dimana peserta
akan melewati jarak tempuh lebih kurang 1.000 kilometer yang terbagi dalam
beberapa etape dengan total hadiah untuk tahun 2013 ini adalah 1.2 milliar
rupiah.[1] Tour
desingakrak yang ke-5 yang diadakan pada tahun 2013 ini mendapatkan rekor baru
dimana Tour de Singkarak ini menjadi ajang balap sepeda nomor 5 yang terbanyak
ditonton oleh masyarakat dunia. Ditonton sekitar 600-700 ribu orang, dan
diikuti oleh 134 pembalap dari 24 negara. Pembalap melewati tujuh etape
sepanjang 1.057 kilometer yang melintasi 17 kabupaten/kota di Sumatera Barat.[2]
Tour
de singkarak ini diangarkan dalam APBD provinsi yang dimuat dalam rencana kerja
dinas kebuyaan dan pariwisata provinsi sumatra barat;[3]
Tabel 1.1
tahun
|
Rancangan anggaran
|
2011
|
Rp. 2.000.000.000
|
2012
|
Rp. 2.325.000.0002.325.000.000
|
2013
|
-----
|
2014
|
Rp. 3.000.000.000
|
Dalam
hal ini bisa kita lihat setiap tahun anggaran untuk melaksanakan event tour
desingkarak ini semakin besar, ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah
sumatra barat dalam mempromosikan potensi wisatanya kepada dunia melalui event
ini. Promosi bisa dipadang sebagai sebuah usaha memasarkan, menyebarluaskan
atau bisa juga dikatakan memperkenalkan kepada orang lain. Disini yang
dipromosikan dalam event tour desingkarak adalah potensi wisata yang ada di
sumatra barat, sehingga para wisatawan tertarik untuk mengunjungi sumatra barat.
Para peserta tour de singkarak selain melakukan perlombaan juga akan diselingi
dengan acara-acara kebudayaan di tiap-tiap etapenya sehingga potensi wisata
tiap-tiap daerah dapat terpromosikan melalui mereka dan media partner tour de
singkarak ini. Tidak sampai disitu saja para peserta event ini akan disuguhkan
dengan atraksi-atraksi kas daerah serta akan selalu disuguhkan dengan kuliner
khas sumatra barat sehingga nantinya mereka akan dapat juga mempromosikan
potensi wisata sumatra barat kepada dunia.
Untuk
tahun 2013 ini ada lebih kurang 100 media partner dari tour desingkarak baik
media lokal maupun media internasional, ini meningkat di bandingkan tahun-tahun
sebelumnya yang hanya berjumlah lebih kurang 70 media partner. Media partner
ini menjadi andalan untuk bisa selalu mengupdate berita-berita tentang event
tour desingkarak ini sehingga tujuan dari adanya event ini tercapai yaitu untuk
mempromosikan potensi wisata sumatra barat ke pentas dunia.
Tabel 1.2
Pada penjelasan selanjutnya adalah
Kegiatan Tour de Singkarak sejak tahun 2009-2012, melalui tabel berikut:
No
|
Tour desingkarak
|
Tahun 2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
1
|
waktu
|
7
|
9
|
10
|
6
|
8
|
2
|
etape
|
4
|
6
|
7
|
7
|
7
|
3
|
Jarak tempuh
|
462 km
|
551,7 km
|
818,5 km
|
818,5 km
|
1051 km
|
4
|
Peserta
-internasional
-nasional
-perorangan
|
15
10
225
|
12
40
217
|
15
10
225
|
16
9
250
|
----
|
5
|
hadiah
|
US$ 60.000
|
US$ 60.000
|
US$ 60.000
|
Rp 1 M
|
Rp.1.2 M
|
6
|
Partisipasi pemda
|
4 Kab/ Kota
|
10 Kab/Kota
|
12 Kab/ Kota
|
14 Kab/ Kota
|
17 kab/kota
|
Dilihat
dari tabel diatas bahwa ada peningkatan baik dari segi partisipasi maupun dari
segi hadiah ini membuktikan bahwa pemerintah sumatra barat sangat serius
mengadakan event ini. Pada tahun pertama event ini pemerintah sumatra barat
bersama kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif terlalu tergesa-gesa untuk
mengadakan event ini sehingga banyak sarana dan prasana yang belum siap
sehingga event tour desingakrak yang pertama itu dinilai kurang berdampak dan
menarik peserta internasional untuk ikut serta dalam perlombaan. Namun pemerintah
sumatra barat menyadari hal itu dan mulai melakukan perbaikan di tahun-tahun
berikutnya sehingga setiap tahunnya kabupaten/kota di sumatra barat mulai
mengajukan diri untuk ikut bergabung dalam pergelaran tou de singakrak ini dan
pada tahun 2013 sudah ada 17 kabupaten/kota yang ikut dari 19 kabupaten/kota di
sumatra barat dan juga dari tahun
ketahun peserta tour desingakrak yang berasal dari luar indonesia semakin
meningkat . Ini merupakan hal positif karena event ini mendapat dukungan penuh
dari kabupaten/kota di sumatra barat dan tidak itu saja kementrian pariwisata
dan ekonomi kreatif juga sangat mendukung event ini, sehingga dana pusat pun
mengalir untuk perbaikan sarana dan prasarana sumatra barat seperti jalan. Hal
yang sama juga dirasakan oleh masyatakat sumatra barat yang sangat mendukung
event bertaraf internasional ini dimana masyarakat juga ikut menjaga keamanan,
ketertiban dan kebersihan demi kenyamanan pengunjung tidak sampai disitu saja
antusias masyarakat sumatra barat juga terlihat ketika event ini berjalan
dimana penonton event tour de singkarak ini semakin ramai setiap tahunnya.
Solok selatan yang menjadi salah satu kabupaten yang ikut berpartisipasi pada
event tour desingakrak yang ke-5 ini merasakan dampaknya karena potensi wisata
mereka mulai terpromosikan ke dunia karena event ini melewati daerah solok
selatan.
Tabel 1.3
Perkembangan
dan peningaktan sektor pariwisata sumatra barat
tahun
|
wisatawan
|
rata-rata
|
pengeluaran
|
||||
wisnus
|
wisman
|
wisnus
|
wisman
|
wisnus
|
wisman
|
||
2006
|
4.526.937
|
88.923
|
2,95
|
5,50
|
262.894
|
104.32
|
|
2007
|
4.834.822
|
93.369
|
3,23
|
3,38
|
449,508
|
84,32
|
|
2008
|
6.729.514
|
131.123
|
3,12
|
4,08
|
340,459
|
150
|
|
2009
|
7.065.990
|
144.159
|
3,16
|
4,14
|
287,443
|
172
|
|
2010
|
8.102.000
|
147.323
|
3.24
|
4,28
|
440,910
|
199
|
|
2011
|
9.599.099
|
200.464
|
3,24
|
4,28
|
501,755
|
288
|
Sumber:
renstra dinas kebudayaan dan pariwisata
Event
tour de singakrak lebih jauh menjadikan sumatra barat destinasi wisata bagi
wisatawan lokal maupun internasional terbukti setelah adanya event tour de singkarak
ini wisatawan mancanegara dan lokal mengunjungi sumatra barat meningkat menurut Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu sebesar 31.9% dari pada tahun 2012.[4]
Ini menjadikan sumatra barat salah satu destinasi wisata terbaik di pulau
sumatra. Tidak sampai disitu saja event ini juga berdampak pada meningkatnya
Pendapatan Asli Daerah karena adanya kunjungan-kunjungan wisatawan di daerah
yang dilalui etape tour desingkarak.
Jadi
bisa dikatakan bahwa dengan adanya event tahunan tour desingkarak ini berdampak
positif bagi sumatra barat dimana potensi-potensi wisata sumatra barat
terpromosikan kepada dunia dengan baik, ini bisa kita lihat dengan banyaknya
kunjungan wisatawan ke provinsi sumatra barat terutama pada bulan diadakannya
event tour desingkarak dan juga sudah mulai membaiknya sarana dan prasarana
sumatra barat diantaranya adanya dukungan bandara internasional minangkabau
(BIM) serta dukungan akses penerbangan yang mulai terbuka. Di sisi lain bidang
perhotelan di sumatra barat juga sudah mulai berkembang dan juga diikuti oleh
sarana dan prasarana jalan yang mulai baik. Namun masih ada bidang-bidang yang
mesti dibenahi agar penyelenggaraan event tour desingkarak ini semakin baik
kedepannya antara lain:[5]
1.
Rendahnya kualitas dan kapasitas SDM profesional dibidang
pariwisata.
2.
Masih belum maksimalnya promosi
kebudayaan dan pariwisata.
3.
Kurangnya kreativitas dan inovasi dalam
pengembangan produk asli daerah.
4.
Lemahnya koordinasi dan kerjasama antara
pemerintah dan pelaku usaha jasa kebudayaan dan pariwisata.
5.
Kurangnya perhatian terhadap
pemberdayaan ekonomi lokal.
6.
Rendahnya kesadaraan masyarakat dalam
mendukung sektor pariwisata.
7.
Masih lemahnya apresiasi dan kecintaan
terhadap budaya dan produk daerah.
8.
Masih lemahnya pengelolaan keragaman budaya
berupa asset seni dan film daerah
9.
Database kebudayaan dan pariwisata yang
tersedia belum optimal
10.
Belum maksimalnya kegiatan pelestarian
kekayaan budaya baik yang tangible dan intangble.
Sehingga untuk bersaing
di dunia internasional sumatra barat perlu melakukan pembenahan dan juga harus
serius dan ini juga tidak saja menjadi beban dari pemerintah saja, semua
element masyarakat juga harus ikut berperan agar visi dan misi dinas kebudayaan
dan pariwisata provinsi sumatra barat dapat terwujud.
[1] http://travel.detik.com/read/2013/02/07/150953/2163954/1382/balap-sepeda-tour-de-singkarak-siap-digelar-juni-mendatang. diakses pada tanggal 3
september 2013.
[2] http://tourdesingkarak.com/blog/2013/06/tour-de-singkarak-2013-banjir-pujian.
diakses pada tanggal 3 september 2013
[3] Renja
2013 dan renstra 2011-2015 dinas kebudayaan dan pariwisata provinsi sumatra
barat.
[4] http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/08/01/912/172583/Tour-de-Singkarak-Kerek-Angka-Kunjungan-Wisatawan-ke-Sumbar. diakses pada tanggal 3
september 2013
[5] Op.cit. hal 48-49
0 komentar:
Posting Komentar