oleh: Heru Gernandes
OPSI KENAIKKAN HARGA
BBM
Pemerintah
menetapkan kuota BBM di tahun anggaran 2013 adalah sebesar 46.01 juta kilo
liter, dengan rincian 63,46 % premium, 32,84 % solar dan 3,7% minyak tanah.
Pemerintah memperkirakan bahwa kuota BBM untuk tahun anggaran 2013 sebesar 46 juta kilo liter ini akan jebol
sebesar 4 - 6 jt kl liter sehingga
membuat kuotanya melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah, Sehingga akan
membuat APBN tahun anggaran 2013 ini jebol. Untuk mengatasi hal ini pemerintah
melakukan upaya penghetaman dan penyelamatan APBN 2013, dengan menaikkan harga BBM sebesar Rp. 6500,-
untuk jenis premium dan Rp. 5500,- untuk jenis solar pada juni ini. Pemerintah
sendiri sudah memiliki kewenangan untuk menaikkan harga BBM ini dari pembahasan
RAPBN-P pada tahun 2012 lalu.
Melirik
makna dibalik subsidi BBM bagi masyarakat
Subdisi BBM merupakan pengeluaran
uang rakyat ketika harga BBM dipasar internasional jauh lebih tinggi dari harga
jual dalam negeri demi untuk kepentingan rakyat. Contoh ketika harga dipasar internasional 1 liter BBM nya adalah
Rp.10.000,- maka untuk mengecilkan harga itu di dalam negeri pemerinth
mensubdisinya menjadi Rp.4.500,- disini pemerintah mensubsidi tiap 1 liter BBM
Rp. 5.500,- uang untuk menutupi harga
pasar global inilah yang dinamakan subdisi BBM oleh pemrintah. Ingat poin
disini adalah pengeluaran uang rakyat untuk menutupi harga sesuai daya beli
masyarakat jangan tertipu elite politik.
Sebenarnya untuk menyelamatkan
anggaran negara atau APBN itu ada dua cara, yang pertama pemerintah memangkas
anggaran yang tidak perlu seperti
anggaran perjalanan dinas dan pengoptimalan pemasukan dari sektor pajak baik
migas dan non migas, yang kedua adalah menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM. Pertanyaan saya kenapa pemerintah
labih memilih mudahnya saja yaitu memangkas subsidi BBM untuk rakyat?? Lalu
memberikan bantuan langsung sementara masyarakat atau BLSM yang hanya bersifat
sementara yang juga penuh dengan kepentingan partai yang sedang berkuasa.
Sepertinya kita harus kritis dan jeli melihat masalah BBM ini kawan-kawan. Hal
yang paling utama sekali adalah kenapa pemerintah memilih opsi menaikkan harga
BBM ini ketimbang opsi yang lain seperti mengoptimalkan APBN itu sendiri
seperti mengoptimalkan pemasukkan negara dari sektor migas dan nonmigas,
menaikkan pajak mobil-mobil mewah, membua regulasi untuk produsen mobil mewah
di indonesia dengan regulasi pertamax sehingga setiap mobil mewah masuk indonesia
bahan bakarnya adalah pertamax, memangkas anggaran yang tidak penting seperti
anggaran perjalanan dinas. Memangkas gaji-gaji para elite negeri ini yang
sangat tinggi, seperti gaji presiden, kementrian/lembaga, jajaran deputi Bank
indonesia, dan serius dalam membrantas korupsi. Dan untuk kawan-kawan perlu
tahu APBN yang terserat tiap tahunnya oleh pemerintah tidak optimal lihatlah
pada kementrian/lembaga tahun 2012
diperkirakan hanya berkisar diantara 87.5% serapan dana nya yang pada waktu itu anggaran
K/L sebesar Rp 547.9 trilliun, disini aja sisa lebih anggaran untuk dipakai
pada smester II APBN 2013 cukup banyak untuk menutupi kelebihan subsidi
pemerintah yang hanya berkisar 4-6 jt
kilo liter.
Yang kedua kenapa ketika alasan
pemerintah memangkas subsidi BBM adalah untuk menyelamatkan APBN namun anggaran
untuk BLSM ada dan rencananya BLSM ini akan diberikan selama 4 bulan dengan
biaya Rp 150.000,- perbulan dan tidak disitu aja anggaran untuk raskin dan beasiswa
miskin juga akan dinaikkan dan Saya rasa BLSM hanya akan membuat rakyat sensara
karna membuat rakyat menjadi pengemis dan tidak produktif dan juga BLSM penuh
dengan muatan politik partai pengguasa.
Yang ketiga jangan bandingkan BBM
kita dengan negara lain yang dimana BBM
negara lain itu harganya mahal atau diatas harga kita, karena Komite Komisi
Tampa Timbal mengatakan bahwa kualitas bensin indonesia buruk tidak memenuhi
standar terendah EURO 1 negara-negara
eropa yang dimana oktan bensin kita
adalah RON 88, sedangkan di malaysia bensin harganya Rp 7000,- dengan kualitas
EURO 4 harga sederajat dengan pertamax dan vietnam dengan kualitas EURO 2. Mungkin
karena ini pemerintah tidak pernah memberikan kejelasan kualitas bensin kita
kepada publik secara nyata.
Yang keempat pemerintah selalu
menggatakan bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran karena banyak dinikmati oleh
orang-orang tergolong mampu, namun pemerintah tidak pernah menggeluarkan data
pastinya menggenai BBM ini, padahal kalau kita keluar dari pulau jawa dan
melihat keseluruhan indonesia pengguna BBM bisa saya katakan lebih dari 60%
adalah rakyat menengah kebawah yaitu didominasi oleh kendaraan motor, truk,
mobil pik up, bus, dan angkutan umun di masing-masing daerah, namun jika kita
berani meliha indonesia secara keseluruhan dari sabang sampau merauke.
Pemerintah selalu membandingkan dengan jakarta dan kota besar lainnya di pulau
jawa tidak melihat indonesia secara utuh karena memang ada motif lain dibalik
isu BBM ini.
Yang kelima adalah sarana dan
prasarana baik jalan maupun angkutan massal belum optimal baik dari segi kualitas
keselamatan dan keamanannya. Sehingga sungguh ironis jika BBM dinaikkan dengan
sarana dan prasarana yang ada pada saat ini.
yang kelima adalah efek dari
kenaikkan BBM itu sendiri akan berefek domino bagi masyarakat, dimana semua
bahan kebutuhan pokok akan naik, biaya produksi dan jasa UKM akan meningkat,
biaya listrik,pendidikan,kesehatan dan transportasi juga akan naik. Tidak
sampai disitu saja akan banyak terjadi PHK karyawan pada jenis UKM, daya beli
masyarakat akan menurun dan akan berujuang pada pemiskinan rakyat oleh
pemerintah. Sedangkan untuk pegawai negeri jelas saja gajinya akan dinaikkan
namun bagaimana dengan orang-orang yang bukan PNS. Siapa yang akan menjamin
kehidupan mereka??
Merujuk
kepada UUD 1945
Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
(2) Cabangcabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar
kemakmuran rakyat.
Dan melihat poin-poin diatas saya pribadi menolak dengan tegas kenaikkan BBM.
Karena kenaikkan ini banyak mengandung muatan politik PARPOL pengguasa menuju
pemilu 2014 dan merugikan rakyat, mencuri hak rakyat serta merampas kedaulatan
rakyak.
Kawal APBN 2013 agar tidak dirampas
PARPOL pengguasa untuk PEMILU 2014
0 komentar:
Posting Komentar