Selasa, 01 April 2014

Teori pembangunan God



Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam seperti halnya peren­canaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain.  Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pemba­ngunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005). Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan per­ubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Sedangkan Ginanjar Kartasas­mita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana ”Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Imperialisme dan kolonialisme bangsa-bangsa eropa pada zalan dahulu menimbulkan beberapa teori yang menjadikan alasan bagi bangsa-bangsa eropa untuk meakukan ekspansi kedunia luar. Teori tersebut merupakan sebuah semboyan yang disebut GOD, GLORY and GOLD. Teori god menjelaskan bahwa tujuan ekspansi bangsa eropa ke negara lain adalah untuk menyebarkan agama. Teori glory menyatakan dorongan utama imperialis dan kolonialis adalah untuk menguasai wilayah lain demi kebesaran pribadi, masyarakat maupun bangsanya. Teori gold menyatakan bahwa tujuan dari imperialis dan kolonialis adalah untuk mengumpulkan atau mengeruk sumber daya alam wilayah jajahan negara imperialis tersebut.
Teori GOD menyatakan bahwa bangsa eropa pergi ke negeri luar yang lebih jauh dari eropa adalah untuk menyebarkan agama mereka, dimana mereka mulai menanamkan nilai-nilai agama mereka kepada bangsa-bangsa yang mereka singahi/datangi. Masyarakat yang sudah atau belum memiliki agama akan mereka perkenalkan agama mereka demi kemajuan masyarakat tersebut. Masyarakat yang belum memiliki agama dan masih memuja patung, matahari dll akan mereka tanamkan nilai-nilai agama bangsa eropa. Sehingga pola pikir masyarakat yang mengganut kepercayaan bangsa eropa akan lebih maju dalam kehidupan.

0 komentar:

Posting Komentar